Blue Fire Pointer
It is a thousand times better to have common sense without education than to have education without common sense !!!

Selasa, 02 Juni 2015

Metode Icebreaking



     Darmansyah (2010: 3) menjelaskan bahwa hasil penelitian dalam pembelajaraan pada dekade terakhir mengungkapkan bahwa belajar akan lebih efektif, jika siswa dalam keadaan gembira. Kegembiraan peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaraan telah terbukti mampu mempengaruhi capaian hasil belajar siswa yang lebih baik. Bahkan potensi kecerdasaan intelektual yang selama ini menjadi “primadona” sebagai penentu keberhasilan belajar, ternyata tidak sepenuhnya benar. Selain kecerdasaan intelektual yang mempengaruhi efektivitas pembelajaraan, ada kecerdasaan emosional yang turut berperan memberikan kontribusi besar.
Dalam proses pembelajaraan yang kaku dan serius tentulah akan mempercepat timbulnya rasa bosan pada peserta didik. Opini tersebut menguatkan hasil penelitian yang mengatakan bahwa kekuatan rata-rata manusia untuk terus konsentrasi dalam situasi yang monoton hanyalah sekitar 15 menit saja. Selebihnya pikiran akan segera beralih kepada hal-hal yang mungkin jauh dari fokus pembelajaraan di dalam kelas yang sedang berlangsung.
Dengan demikian peran guru dalam proses pembelajaraan sangat dibutuhkan dalam membawa peserta didik untuk tetap fokus pada pembelajaraan yang berlangsung. Guru atau pendidik yang dapat menguasai kelas, pandai menyampaikan materi, mampu mebuat suasana belajar menjadi menyenangkan, dan memiliki selera humor, adalah guru yang paling disukai peserta didiknya.
Teori Gesalt yang dikutip Nasution (1982) menyatakan bahwa belajar tidak mungkin tanpa kemauan untuk belajar, maka kesukaan siswa terhadap sikap yang dilahirkan guru jelas memberikan motivasi tersendiri dalam belajar. Tidak semua guru memiliki selera humor, tetapi bukan menjadi masalah jika pendidik tetap dapat disukai muridnya dengan pembelajaraan yang menyenangkan. 
Ada banyak cara untuk meningkatkan minat dan perhatian siswa dalam pembelajaraan, salah satunya melalui icebreaker. Dengan meramu icebreaker yang disisipkan dalam proses pembelajaraan merupakan metode yang paling inovatif dan efektif. Keunggulan dari icebreaker adalah bisa dipelajari oleh setiap orang tanpa membutuhkan ketrampilan tinggi, dan yang paling penting icebreaker dapat direncanakan dan dicocokkan dengan berbagai materi pelajaran yang akan diajarkan pendidik.

0 komentar:

Posting Komentar