ICE BREAKER
DAN
TEORI APERSEPSI
Icebreaker pada mulanya digunakan dalam istilah mekanik yang berartikan
pemecah es. Hal yang sangat menonjol dalam kegiataan icebreaker adalah
terciptanya Kapal Pemecah Es pada tahun 1990-an. Teknologi ini kemudian
berkembang di berbagai belahan dunia yang mengalami musim dingin dimana
wilayah perairan atau kelautannya mengalami pembekuan karena suhu yang
sangat dingin.
Istilah icebreaker yang mulai berkembang dalam dunia pendidikan, dan
sering terdengar dalam acara diklat, training, atau pun seminar tidak
berhubungan dengan istilah icebreaker dalam dunia teknik. Istilah
icebreaker dalam dunia pendidikan memiliki makna konotatif sebagai
pemecah kebekuan. Perbedaan antara pemecah kebekuan dalam istilah
pendidikan dan teknik, dimana kebekuan dalam istilah teknik memecah
kebekuan “es”, sementara dalam istilah pendidikan lebih diartikan
sebagai pemecah kebekuan “suasana”.
Menurut M. Said (2010:2) bahwa icebreaker adalah permainan atau
kegiataan yang berfungsi mengubah suasana kebekuan dalam kelompok.
Icebreaker disini dapat dilakukan dengan metode permainan atau kegiataan
audiovisual yang lain. Tetapi darri semua rangkaian kegiataan
icebreaker yang berbeda, tetap memiliki tujuan yang sama, yaitu memecah
kebekuan suasana agar proses pelatihan atau pembelajaraan menjadi lebih
efektif. Dan konsetrasi peserta didik atau siswa menjadi terfokus
kembali.
Icebreaker dalam pembelajaraan dapat diartikan kebekuan fikiran atau
atau fisik jiwa. Icebreaker bertujuan untuk menciptakan suasana belajar
yang dinamis, aktif, antusiasme dan membahagiakan. Pada dasarnya
icebreaker mengubah suasana belajar pasif menjadi aktif, dari yang kaku
menjadi akrab, dan dari bosan menjadi riang. Meskipun icebreaker bukan
tujuan utama dalam pembelajaraan, namun merupakan pendukung utama dalam
menciptakan suasana belajar yang aktif dan efektif (tepat guna).
0 komentar:
Posting Komentar