Analisis
Umur dan Keausan Pahat Karbida untuk Membubut Baja Paduan
(ASSAB 760) dengan Metoda Variable Speed Machining Test
Hendri Budiman dan Richard
Laboratorium Proses Produksi, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri,
Universitas Bung Hatta, Padang
Laboratorium Proses Produksi, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri,
Universitas Bung Hatta, Padang
Email: habhe_tm_ubh@yahoo.co.id
Analisis oleh : Stephanus Fajar Pamungkas (PTM UNS 2013)
Berdasarkan jurnal tersebut, saya menganalisis bahwa keausan pahat
karbida disebabkan oleh banyak faktor dan keausan pahat berdampak pada umur pakai
pahat. Keausan disebabkan karena pahat mengalami gesekan dengan benda kerja
serta chip yang dihasilkan saat pemotongan. Keausan pahat dipengaruhi
oleh beberapa faktor yaitu:
1. Kecepatan
potong
Semakin besar kecepatan potong maka semakin
meningkat laju keausannya dan umur pahat akan semakin menurun (pendek). Disebabkan
karena kenaikan gaya potong, besarnya gaya pemotongan akan memberikan tekanan
yang besar pada pahat sehingga temperatur pemotongan meningkat karena hampir
seluruh energi pemotongan diubah menjadi panas melalui gesekan antara geram,
pahat dan benda kerja.
2. Gerak
pemakanan (feeding)
Gerak pemakanan secara manual berbeda
dengan gerak pemakanan secara otomatis, karena gerak pemakanan secara manual
tidak konstan (kadang cepat, kadang lambat) sedangkan secara otomatis gerak
pemakanannya konstan. Hal ini berpengaruh karena beban yang diterima pahat
berbeda (secara manual cenderung terjadi beban kejut), padahal sifat pahat
karbida getas (tidak tahan terhadap beban kejut) dan rapuh.
3. Kedalaman
pemakanan (depth of cut)
Semakin besar DOCnya maka beban yang harus ditahan pahat meningkat, sehingga
bidang luasan pahat yang menyayat juga lebar sehingga keausan pahat akan
cenderung meningkat.
4. Jenis
material benda kerja
Setiap material tentunya sudah ada standarisasi
mengenai kecepatan potongnya. Material baja paduan merupakan material dengan
pertumbuhan keausan pahat yang digunakan terjadi relatif lebih lama.
5.
Jenis
bahan alat potong
Struktur pahat karbida merupakan karbida
yang sangat keras, untuk material pahat tentunya sudah ada standarisasi
pemakaian cutting speed untuk
roughing maupun finishing. Penentuan CS
tidak boleh asal-asalan karena sudah terstandarisasi.
6.
Geometri
pahat
Sudut-sudut pahat juga berpengaruh pada
keausan pahat. Karena baja paduan merupakan material yang keras, sudut bebas
(α), sudut potong (β), sudut garuk (γ) harus disesuaikan. Semakin keras
material benda kerja maka sudut potong semakin besar.
7.
Coolant (cairan
pendingin)
Pendingin berfungsi untuk menjaga
kestabilan temperatur di area pemotongan. Kekerasan dan kekuatan material pahat
akan turun bersama naiknya temperatur (temperatur tinggi). Selain itu jenis coolant yang digunakan harus sesuai
dengan sifat-sifat material benda kerja maupun pahatnya.
Penganalisaan
saya selain faktor diatas, hal yang mempengaruhi keausan pahat adalah pemasangan
pahat yang tidak centre, apabila dipasang
dibawah centre pahat akan menerima
beban lebih besar dan terjadi peningkatan keausan pada bidang garuk bahkan
pahat bisa sampai retak atau pecah, sedangkan jika pahat dipasang diatas centre
yang memotong bukan bidang potong pahat melainkan bidang bebas sehingga laju
keausan bidang bebas akan meningkat. Oleh karena itu kesenteran pemasangan
pahat juga harus diperhatikan.
Sumber : JURNAL TEKNIK MESIN Vol. 9, No.
1, April 2007: 31 – 39
0 komentar:
Posting Komentar